Salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan pembiayaan dari bank.

"Kami tidak ingin terkungkung hanya sebagai penjamin saja. Kami ingin jadi ujung tombak pemberdaya UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional," kata Ketua Cabang Perum Jamkrindo Aceh Hendra Nasution usai peringatan HUT Perum Jamkrindo ke-48, di Banda Aceh, Senin (2/7/2018).

Untuk itu, Perum Jamkrindo melakukan pemeringkatan atau scoring terhadap ribuan UMKM. Harapannya, dari scoring tersebut dapat membantu mengurangi asymmetric information antara UMKM dengan para pemberi pinjaman bank maupun non-bank.

Tercatat hingga 2017, Perum Jamkrindo telah melakukan scoring terhadap 4.288 UMKM. Selain itu, untuk membantu UMKM terus tumbuh, Perum Jamkrindo juga memperbesar kapasitasnya dalam memberikan layanan penjaminan.

Sebanyak 14,49 juta nasabah kredit usaha rakyat (KUR) telah dijamin oleh Perum Jamkrindo selama kurun waktu 2008-2017. Volume penjaminan yang diberikan Perum Jamkrindo pun rata-rata meningkat 31,58 persen per tahun sejak 2013 hingga 2017.

"Sementara untuk tahun ini, kami menargetkan bisa mencapai volume penjaminan sebesar Rp 156,8 triliun, "ujar Hendra.

Adapun rinciannya adalah jaminan KUR sebesar Rp 50 triliun dan jaminan non-KUR sebesar Rp 106,8 triliun.

Selama tahun 2017 kata Hendra, "Perum Jamkrindo mencatat laba sebesar Rp 1,02 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 941,4 miliar.

Sementara itu, aset perusahaan juga tumbuh dari Rp 13,4 triliun pada 2016 menjadi Rp 14,6 triliun pada 2017.

Sedangkan untuk Cabang Jamkrindo Aceh Hendra Nasution mengatakan baru tahun 2014, sebelumya di bawah Jamkrindo medan.(Muhammad Abubakar)