Tingkatkan Produktivitas Perkebunan Masyarakat Agar Membantu Pertumbuhan Ekonomi
Editor: | Kamis, 26-10-2023 - 11:03:38 WIB
Natuna, Riaukontras.com - Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulau Riau sejak dahulu kala sudah dikenal akan kekayaan alamnya, hal tersebut nampak dari sumber daya kelautan dan perikanannya dan termasuk juga dengan perkebunan yang banyak orang mengetahuinya yaitu kebun Kelapa dan Cengkeh.
Namun demikian, selain dengan terkenalnya Natuna dikenal dengan hasil Lautnya sebagai daerah kepulauan yang berada di perbatasan Indonesia ini berbatasan langsung dengan negara - negara tetanga seperti Malaysia, Thailan, Vietnam, dan Singapura juga memiliki potensi menjanjikan di bagian daratnya, yakni perkebunan kelapa dan cengkeh.
Perlu diketahui, Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan yang telah lama menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat selain menjadi nelayan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketananan Pangan dan pertanian Kabupaten Natuna, Drs H Ismail Sitam saat di hubungi melalu Telepon Seluler, Rabu (25/10/2023).
H Isamail Sitam juga menyayangkan, beberapa tahun belakangan ini data menunjukkan bahwa luas tanaman perkebunan kelapa di Natuna semakin menurun. Dikarenakan banyak paktor penyebabnya, seperti terlihat pohon pohonnya sudah memakan usia atau sudah tua, jelasnya.
"Itu disebabkan pohon pohon sudah banyak yang sudah memakan usia, dan ditambah lagi dikarenakan diserang hama", jelasnya.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Kabid Perkebunan Natuna, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Natuna, Yuneva ketika dikonfirmasi media ini di ruang kejanya kantor Bukit Arai, Rabu, 25 Oktober 2023.
Yuneva menjelaskan, total tanaman perkebunan kelapa di Natuna ada sikit menurunpada tahun- tahun sebelumnya, sedangkan untuk kebun cengkeh sangat banyak menurunnya.
Yuneva juga menjelaskan, seperti kita lihat bahwa pohon kelapa yang ada sekarang juga sudah banyak memakan usia alias sudah tua, itu juga menjadi penyebab menurunnya produksi atau pendapatan kepada masyarakat kita di natuna, ungkapnya.
"Itu disebabkan pohon sudah banyak yang memakan usia, dan ditambah lagi dikarenakan diserang hama", jelasnya.
Kepal Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengatakan, Pulau Midai terkenal dengan kejayaan cengkehnya. Di pulau ini tanaman cengkeh tumbuh subur, berbuah lebat dan didukung dengan pekebun-pekebun yang berpengalaman.
Hasil cengkeh Natuna yang terbesar berasal Pulau Midai. Hasil panen cengkeh di pulau yang berada di belahan selatan Kepulauan Natuna itu selalu berlimpah setiap tahunnya.
Sehingga tidak heran jika pulau ini banyak didatangai oleh pekerja yang berasal dari pulau-pulau lain untuk menjadi buruh panen pada musim cengkeh tiba.
Namun kini, kejayaan cengkeh Pulau Midai itu sedang mendapatkan gangguan hebat. Sehingga kejayaannya dinyatakan berpotensi terganggu dan susah dinormalkan kembali.
Terkait keadaan ini, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna, Yuneva menjelaskan, berdasarkan observasi yang dilakukan belakangan ini bahwa produktifitas cengkeh Pulau Midai turun signifikan.
"Turunnya jauh sekali, bang. Turunnya sampai 80 persen. Parah memang," tegas Eva menyesali di hadapan sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu 25 Oktober 2023.
Menurut Eva, secara umum terdapat dua kondisi yang mengakibatkan produktifitas cengkeh di Pulau Midai yakni, faktor pokok cengkeh yang sudah tua, sementara kegiatan budidaya untuk peremajaan belum ada.
Kemudian ada juga faktor gangguan hama yang tidak teratasi. Di lain sisi pekebun belum siap dari sisi ketersediaan obat pembasmi hama.
"Dua hal ini yang membuat cengkeh tak berbuah lebat dan bahkan banyak sekali yang mati," paparnya.
Selain itu, Eva juga mengaku bahwa pihaknya telah menemukan indikasi penyebab pohon-pohon cengkeh tersebut tidak produktif dan mati.
"Dugaan sementara memang ada gangguan bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (PKC). Tapi ini masih sebatas dugaan," sebutnya.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Natuna akan melaksanakan penelitian mendalam terkait penyebab terjadinya gangguan cengkeh tersebut.
[27/10 09.29] wtr parman: "Tahun depan Insya Allah kami bersama BRIN melakukan kajian untuk menemukan apa penyebab sebenarnya. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan lancar," pungkasnya
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :