www.riaukontras.com
| Mantapkan Langkah Songsong Pilkada Rohil, Muhammad Maliki Daftar ke PPP, PDIP dan PKS | | Jaksa Agung Muda Pidana Militer Pimpin Upacara Peringatan Ke-116 Hari Kebangkitan Nasional | | Kajati Riau Pimpin Upacara Dalam Rangka Peringati Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 | | Demi Menunjang Kinerja DPRD Natuna Usulkan Pembangunan Gedung Baru di TA - 2025 | | Menjadi Perhatian Ketua Komisi I DPRD, Wan Arismunandar Sidak Puskesmas dan RSUD Natuna | | Wakil Ketua 1 Daeng Ganda Surati Pemda Terkait Persoalan Kebutuhan Air Bersih
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Senin, 20 Mei 2024
 
Diduga Alami Diskriminasi, Wali Murid Laporkan Oknum Guru ke Disdik Bengkalis
Editor: Indra | Kamis, 28-09-2023 - 20:16:52 WIB

TERKAIT:
   
 

Bantan, RIAUkontras.com – Diduga mengalami diskriminasi, orang tua siswa SDN 26 Desa Muntai Barat Kecamatan Bantan, Paman wali murid melaporkan oknum guru ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis, Jum'at (29/9/2023).


Dalam kejadian itu, Paman wali murid Rizal mengatakan, akan melaporkan diskriminasi yang dialami keponakannya, tidak dapat mengikuti sekolah karena diskor selama 6 hari oleh wali kelasnya.


“Diskriminasi lainnya adalah wali kelas menuduh kemonakannya menulis bahasa- bahasa kotor di buku pelajaran. Pihak sekolah pun tidak menjelaskan alasan yang jelas padahal paman wali murid sempat tidak percaya keponakannya melakukan hal demikian,” ujar Rizal.


Rizal menerangkan, intimidasi pun di lakukan oleh oknum wali kelas kepada keponakannya dengan cara untuk memindahkan dari sekolah tersebut. Tentu kondisi ini sangat disayangkan dan seharusnya pihak sekolah memanggil orang tua dan bukan dengan cara diskriminatif seperti ini.


Alasannya menurut guru tersebut yang bernama Reni mengatakan, saat ini guru sakit hati melihat muridnya tersebut, akibatnya bila terpandang murid yang menulis tersebut guru-guru takut murid lain tidak bisa belajar karna sakit hati memandangnya.


Saat diintrograsi murid tersebut, dipaksa untuk mengaku hingga disebut akan menghubungi polisi dan tentara supaya mengaku dan dipenjara kalau sampai tidak mengaku.


Orang tua murid tersebut melalui pesan singkat whatsaapp, yang disampaikan guru yang bernama Reni menyebutkan, "Kalau dah menyebutkan secara rinci hal dalam kelambu, itu bukan budak lagi, dah bisa buat budak".


Hal ini disampai paman dari orang tua murid tersebut Rizal, ketika dia mendapat kabar dari keluarganya, dan Rizal juga sempat menghubunggi guru tersebut yang bernama Reni menanyakan hal ini, dan benar anak tersebut dianggap menulis kan hal hal tidak senonoh dibuku sekolah guru tersebut mengakui diskor Karna hal itu.


Menurut paman murid tersebut, berdasarkan keterangan orang tua nya, murid tersebut diskor sampai rasa sakit hati hilang dan nanti akan di cari sekolah lain untuk dipindah katanya guru nya.


Pengakuan murid tersebut memang mengaku ada menulis dibuku beberapa minggu yang lalu, dan bukan pula buku itu bukunya sendiri diatas buku sekolah alias belajar, Reni selaku guru ngotot mengatakan emang dia yang menulis dalam seminggu lebih dah," ucap Reni


Hasilnya orang tua merasa dirugikan dalam hal ini atas tuduhan tersebut, Selain anak nya ketinggalan belajar yang begitu lama dan merasa kecewa atas keputusan yang diambil oleh pihak sekolah, terlebih lagi merasa malu anaknya dituduh menuliskan kata kata kotor sehingga malu apalagi anak nya masih kecil baru SD sudah pasti mental anaknya tergoncang dengan tuduhan ini.


Bahkan hingga diancam seperti itu dan sampai disebut anak seusia itu bukan anak anak lagi kalau udh pintar nulis seperti itu, Itu sudah bisa bikin budak. Akibatnya orang tua korban merasa sangat dirugikan dengan kejadian yang memalukan ini apa mungkin anaknya sekolah lagi disitu.


Kepala SDN 26 Hendri, saat dikonfirmasi tim media melalui pesan WatshApps, mengaku tidak benar. Ia meminta wartawan pada, Senin (1/10/2023) hadir ke sekolah, agar persoalanya jelas,


"Besok Pak, Senin kite buktikan dan jumpa di sekolah," ucapnya singkat.(Red/Tim).**


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Diduga Alami Diskriminasi, Wali Murid Laporkan Oknum Guru ke Disdik Bengkalis
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Dimasa Pandemi Covid-19, Parma City Hotel Diduga Sediakan PSK Pada Tamu yang Menginab
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved