www.riaukontras.com
| Mantapkan Langkah Songsong Pilkada Rohil, Muhammad Maliki Daftar ke PPP, PDIP dan PKS | | Jaksa Agung Muda Pidana Militer Pimpin Upacara Peringatan Ke-116 Hari Kebangkitan Nasional | | Kajati Riau Pimpin Upacara Dalam Rangka Peringati Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 | | Demi Menunjang Kinerja DPRD Natuna Usulkan Pembangunan Gedung Baru di TA - 2025 | | Menjadi Perhatian Ketua Komisi I DPRD, Wan Arismunandar Sidak Puskesmas dan RSUD Natuna | | Wakil Ketua 1 Daeng Ganda Surati Pemda Terkait Persoalan Kebutuhan Air Bersih
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Senin, 20 Mei 2024
 
Kejati Riau Gelar Program Jaksa Masuk Sekolah di MAN I Bengkalis
Editor: Jarmain | Rabu, 02-08-2023 - 13:06:51 WIB

TERKAIT:
   
 

RiauKontras.com, Pekanbaru - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau melalui Penerangan Hukum Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau menggelar Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di MAN 1 Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.


Kegiatan JMS di MAN 1 Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Rabu (2/8/2023) sekira pukul 10.00 Wib tersebut disampaikan oleh Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH.


Disebutkan Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto, adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut Tim Penerangan Hukum Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau sebagai narasumber Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Agus Taufikurrahman, S.H., M.H, Jaksa Fungsional pada Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Zainal, S.H., M.H dan Sukatmini, S.H., M.H.


Dalam penyampaian materinya, Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Agus Taufikurrahman, S.H., M.H menyampaikan materi tentang kekerasan seksual terhadap anak, kekerasan seksual terhadap anak terdiri dari dua bagian yakni kekerasan seksual secara fisik dan kekerasan seksual non fisik. 


Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya. Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku. Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya dan Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak.


Sedangkan secara Non Fisik tambah Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Agus Taufikurrahman, S.H., M.H menyebutkan menunjukkan hal- hal yang bersifat pornografi pada anak, baik itu video, foto, atau gambar, menyuruh anak berpose tidak wajar, menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks dan mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada di dalam toilet.


Dalam kesempatan penyuluhan hukum tersebut Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Agus Taufikurrahman, S.H., M.H juga menyampaikan bahwa perbedaan kekerasan seksual dengan pelecehan seksual.


Kekerasan seksual yakni setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan atau tindakan lainnya terhadap tubuh yang terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat seksual seseorang dan atau fungsi reproduksi secara paksa bertentangan dengan kehendak seseorang dan atau tindakan lain yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas karena ketimpangan relasi kuasa, relasi gender dan atau sebab lain yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan terhadap fisik, psikus, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan atau politik. Sedangkan pelecehan seksual adalah salah satu jenis perbuatan dalam kekerasan seksual.


Dalam materinya juga, Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau menyampaikan dalam banyak kasus kekerasan yang diterima tak hanya mempengaruhi kondisi psikis, namun juga fisik dan mental.


Terparah adalah dampak Pisikis setiap penyintas kekerasan seksual pasti merasakan dampak psikiatrik dari perlakuan yang diterima nya.


" Mudah gelisah. Mengalami gangguan jiwa seperti depresi dan gangguan panik. Muncul gejala gangguan stres paska trauma. Mengalami gangguan tidur dan kerap mimpi buruk. Menyakiti diri sendiri dan Muncul dorongan untuk mengakhiri hidup," ungkap Kasi Penkum Kejati Riau.


Lebih lanjut di akhir penyampaian materinya, Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Agus Taufikurrahman, S.H., M.H menerangkan kepada siswa-siswi MAN 1 Bengkalis tentang beberapa cara untuk terhindar dari Kekerasan Seksual dan juga menghindari perbuatan pelecehan seksual.


Menghindari obrolan yang berbau porno. Menguasai beberapa metode melumpuhkan lawan. Berani bersikap tegas. Bersikap percaya diri dan Belajar dari kasus- kasus yang ada.


" Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di Man 1 Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, berjalan aman, tertib, dan lancar serta menerapkan secara ketat protokol kesehatan (prokes)," pungkas Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto. (JARMAIN)


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Kejati Riau Gelar Program Jaksa Masuk Sekolah di MAN I Bengkalis
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Dimasa Pandemi Covid-19, Parma City Hotel Diduga Sediakan PSK Pada Tamu yang Menginab
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved