www.riaukontras.com
| Jaksa Agung: Musrenbang Kejaksaan Diharapkan Mampu Mewujudkan Transformasi Sistem Penuntutan | | Wakajati Riau Ikuti Penutupan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024 Secara Virtual | | Menyikapi Persoalan Hukum Menjerat Wartawan, Wahyudi El Panggabean: Taati KEJI | | Kejati Riau Hentikan Penyelidikan Dugaan Tipikor pembangunan Payung Elektrik Masjid Raya Annur | | Kajati Riau Ikuti Kegiatan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024 | | Wakajati Riau Hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Jumat, 26 April 2024
 
Banyak Keluhan Wali Murid, Pihak Pesantren Al Munawwarah Terkesan Tutup Mata
Editor: | Selasa, 31-01-2023 - 23:25:45 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riaukontras.com -  Beberapa aknum Wali Murid Santri Pondok Pesantren Al Munawwarah, yang berada di Jalan Pesantren, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, mengaku bahwa fasilitas dan kepedulian pihak Pesantren terhadap Santri sangat dikhawatirkan. Selasa (31/1/23).



Hal ini dikatakan salah sorang wali murid yang anaknya sedang menempuh pendidikan ke agamaan di Pondok Pesantren Al Munawwarah mengaku bahwa beberapa fasilitas di Ponpes tersebut sangat minim, salah satunya adalah Kamar mandi (toilet) yang dinilai belum layak.

“WC nya sangat minim dan tidak layak digunakan pak. Kerap kali airnya tidak ada, dan bukan hanya sekali itu terjadi. Bagaimana kalau anak anak ke kamar mandi airnya tidak ada, “sampaikan sumber, salah sorang perwakilan Wali Murid yang tidak ingin di tuliskan namanya dalam pemberitaan ini beberapa waktu lalu.

Ia mengaku bahwa anaknya kerap mengalami sakit perut, diduga kebersihan tempat serta kebersihan makanan yang ada di Pondok Pesantren tersebut kurang terjaga.

“Kemarin anak saya sering sakit perut pak bisa jadi karena faktor makanan mereka disana kurang terjaga. Dia kekamar mandi namun kamar mandinya airnya tidak ada, kan sangat menyakitkan itu namanya. Kasihan juga pak anak anak kami, ini kerap terjadi. Kami tidak membela anak kami pak cuma fasilitas seperti WC di sana sangat memperihatinkan dan tidak terjaga sehingga anak susah kalau BAB, apa salahnya di perbaiki dan di tambah lagi karena santri di sanakan banyak pak, “ujarnya.

Hal senada juga disampaikan wali murid lainya, Ia nilai bahwa pihak Pesantren kurang memperhatikan atau tidak pernah merespon dengan baik atas keluhan yang pernah disampaikan oleh para wali murid.

“Kain anak anak serta perlengkapan mandi sering kali kehilangan pak. Ironisnya, ketika saya waktu itu beritahukan kepada salah seorang oknum Ust di Pondok Pesantren tidak menanggapi, ia hanya menjawab “Itu biasa Bu”. Berarti itu namanya tidak peduli terhadap apa yang di alami anak kami di sini. Jangankan anak yang melaporkan ke mereka pak, kami saja selaku wali murid tidak mereka pedulikan pak, “keluhnya, sembari berharap agar kebersihan dan kepedulian pesantren Al Munawwarah di tingkatkan lagi.

Selain itu, pakaian anak yang di Laundri juga tidak bersih dan sering tertukar dengan pakaian lainya. Padahal mereka telah melakukan kewajiban selaku wali murid dengan membayar untuk Laundri tersebut.

“Itu kan kami sudah bayar ke Pesantren untuk Laundri kain anak kami tapi hasil laundrinya tidak bersih dan sering pakaian anak kami tertukar dengan pakaian lainya bahkan warna bajunya bisa berubah yang putih jadi warna hitam. Pihak laundrinya itu tidak bertanggung jawab, “cetusnya ke media ini.

Bukan hanya itu sja, Peraturan yang diterapkan Pondok Pesantren dinilai tidak masuk ke akal sehat. Sebab, Oknum (Aun_red) kerap meminta uang kepada santri yang ia nilai telah melanggar dan telah melakukan kesalahan.

“Pernah anak saya taroh barangnya di atas lemarinya karena dalam lemarinya itu sudah penuh sehingga dia menaroh sementara di atas. Tapi tiba-tiba oknum (Aun_red) menyita barang itu, dan meminta uang 2 ribu rupiah per satu buah barang, kalau uang itu dikasi baru dikembalikan barangnya. Darimanalah pak santri itu mengambil uang, pasti uang itu yang dikasi orang tua mereka untuk jajan. Malah di ambil pula oknum oknum di pesantren itu. Saya binggung, apakah itu aturan Pondok atau bagaimana pak, “ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, kadang yang namanya Aun itu mereka sesuka hati menghukum anak. Kadang juga beda kasih sayang, yang mereka tidak kenal maka mereka semena-mena yang dekat atau kenal mereka bela.

“Kenakalan anak-juga keterlaluan, kadang ada anak dibully. Kita masukan anak disana untuk pendidikan tapi sekarang anak merasa takut dan tidak tahan disana. Mengadu ke ust atau Aun, mereka tidak menanggapi. Kami berharap pak, semoga keluhan kami ini bisa tersampaikan ke pihak Pesantren biar anak-anak di sana menjadi baik dan nyaman serta betah, “harapnya.

Atas keluhan Wali Murid tersebut di atas, media ini konfirmasi ke Pihak Pesantren Al Munawwarah melalui Ust Tomy. Dalam Konfirmasi media ini yang dikirimkan ke Ust Tomi telah menguraikan beberapa Poin keluhan Wali Murid tersebut.

Namun sangat disayangkan, beberapa poin keluhan wali murid yang disampaikan ke Ust Tomi di atas, namun Ust Tomi tidak merespon dan terkesan lebih memilih tidak banyak berkomentar. Padahal tujuan wali murid menyampaikan hal tersebut agar Pondok Pesantren Al Munawwarah menjadi lebih baik kedepan.

“Kan udah bapak naikkan semuanya, “singkat Ust Tomi melalui pesan WhatsApp nya, Senin (30/1/23) tanpa menjawab beberapa poin keluhan Wali Murid yang dikirimkan media ini.

Begitu juga di Konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (31/1/23) ke pimpinan Pesantren Al Munawwarah, Ust Agus, terkait beberapa keluhan wali murid dan juga terkait aturan dan atau uang yang dimintakan kepada Santri tersebut. Namun hingga berita ini di Publish belum ada jawaban, meski pesan media ini telah terbaca (centang biru)

Reporter : KEND ZAI.


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Banyak Keluhan Wali Murid, Pihak Pesantren Al Munawwarah Terkesan Tutup Mata
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved