Tepat pada hari jadi yang ke-22 tahun, Kota Dumai dibanjiri ucapan selamat hari jadi serta doa dan harapan dari pejabat, tokoh masyarakat, hingga ke masyarakat.

Namun, bukan hanya banjir dengan ucapan tapi juga di banjiri dengan air yang mengepung Kota Dumai hampir seluruh jalan protokol dan rumah warga dikepung air asin yang bercampur air hujan. Selasa (27, April 2021).

Masyarakat yang sudah terbiasa dengan banjir yang sering di sebut pasang Keling itu terus mengharapkan pemerintah kota agar segera mengambil tindakan untuk permasalahan banjir yang menjadi langganan di kota Dumai.

“Sudah langganan, namun kita harap pemerintah tidak terbuai karena sudah biasa dan secepatnya menangani permasalahan langganan ini,"ujar

Rendi warga kota Dumai yang sedang memperbaiki kendaraan nya yang mogok akibat terkena banjir.

Hal ini pun mendapat perhatian dari salah satu Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Dumai Muhammad Fadly Syakur Sudarmanto 

“Fenomena yang sudah biasa di rasakan masyarakat kota Dumai dan sampai usia 22 tahun kota ini belum juga menemukan solusinya”, ucap Fadly

Ia berharap pemerintah kota Dumai agar serius dalam menangani fenomena banjir yang hampir terjadi setiap bulannya, karena menurutnya pasang Keling itu banyak merugikan masyarakat dan pemerintah sendiri.

“Air Asin itu bukan hanya merusak perabotan rumah tangga masyarakat, namun insfratruktur jalan juga akan hancur jika terus di genangi air asin bahkan perekonomian masyarakat seperti di jalan Hasanudin (Ombak) juga terganggu oleh Banjir ini, untuk itu kita minta pemerintah agar serius dalam menangani banjir ini,"harapnya.

Fadly juga menirukan harapan Walikota Dumai saat mengucapkan selamat hari lahir untuk kota Dumai yang mana Walikota Dumai berharap agar Dumai harus bangkit, harus bergerak cepat dan lebih hebat.

“Harapan pak walikota yang tersebar di media sosial saat mengucapkan hari jadi kota Dumai bahwa Dumai harus bergerak cepat, untuk itu kita harapkan agar bergerak cepat di permasalahan banjir ini. Semoga tahun depan tidak seperti ini lagi yang di hari jadi kota Dumai di hadiahi banjir”, ujarnya

Ia yang sedang berada di jalan Ombak melihat langsung banjir memang berpengaruh dalam banyak hal dan menggangu aktifitas masyarakat yang melintas jalan tersebut

“Kedalaman air sekitar 30-40 sentimeter, banyak aktifitas masyarakat seperti pedagang sekitaran jalan Ombak bahkan yang melintasi jalan juga banyak kendaraan yang mogok karena tinggi nya air, kita berharap ini kado ulang tahun terakhir dan kado ulang tahun berikutnya sudah tanpa banjir, dan kita dari pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Dumai dan masyarakat kota Dumai siap bersinergi untuk mewujudkan harapan kita bersama”,tutup Fadly.