Kunjungan kerja Pansus DPRD kabupaten Rohul itu terkait dengan rencana pembahasan Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) perubahan atas Perda (Peraturan Daerah) kabupaten Rohul nomor 2 tahun 2007 tentang Penyertaan Modal (investasi) pemerintah daerah pada PD (Perusahaan Daerah) Rokan Hulu Jaya.

Direktur PT Pelabuhan Dumai Berseri Nurul Amin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pansus DPRD kabupaten Rohul dan rombongan yang telah melakukan kunjungan kerja ke kota Dumai. 

Dalam paparannya dihadapan anggota Pansus DPRD Rohul, Nurul Amin menyebutkan PT Pelabuhan Dumai Berseri adalah Badan Usaha Pelabuhan yang dibatasi dengan satu bidang. Namun demikian perusahaan mempunyai target dan mampu memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kepada pemerintah daerah berupa deviden melalui kerjasama dengan perusahaan lain.

"Insya Allah diakhir bulan ini 2 (dua) unit kapal pandu dari hasil kerja sama kita akan beroperasi di terminal khusus pelabuhan PT Ivomas dan PT Oleo," ungkap Nurul Amain.

Komisaris PT Pelabuhan Dumai Berseri H Herdi Selioso yang juga menjabat Sekda (Sekretaris Daerah) Kota Dumai didampingi Asisten II H Syahrinaldi mengakui bahwa Kota Dumai menjadi tujuan investasi terbesar di propinsi Riau. 

"Ada 3 (tiga) BUMD milik Pemko Dumai yang sudah berkembang namun saat ini kurang begitu baik perkembangannya karena Covid-19. Dan Kota Dumai adalah kota terluas di seluruh Indonesia. Namun yang bisa dimanfaatkan hanya sekitar 28% (Dua Puluh Delapan Persen) dan sisanya adalah kawasan hutan dan konsesi," terang Sekda.

Ketua Pansus DPRD Rohul Murkas di kesempatan yang sama memperkenalkan Direktur Perusda Rokan Hulu Jaya Marjeni. 

Murkas memaparkan bagaimana kondisi Perusda (Perusahaan Daerah) Rokan Hulu Jaya.

"Perusda Rokan Hulu Jaya sebelumnya hanya bergerak di bidang kelistrikan. Nantinya dalam Ranperda akan dijadikan 11 (sebelas) bidang," ucap Murkas.

Murkas mengucapkan terima kasih kepada Managemen PT Pelabuhan Dumai Berseri atas kesempatan waktu yang diberikan dalam kunjungan kerja Pansus DPRD Rohul.

"Anggota Pansus Ranperda DPRD Rohul ini ada 13 orang. Dan Perusda Rohul awalnya bergerak di bidang kelistrikan dengan penyertaan modal sebesar 45 milyar. Perusda ini tidak berjalan sebagaimana mestinya sampai terjadi kasus korupsi berikut dengan tersangkanya. Namun modal tersebut bisa diselamatkan sebanyak 35 milyar," paparnya.