www.riaukontras.com
| Jam-Pidmil Kejagung Sosialisasi Nota Kesepahaman Kejaksaan RI dan TNI | | ST. Burhanuddin Resmikan Gedung Baru Kejari Pali, Kejari Muara Enim dan Kunjungan ke Kejari Prabumul | | Puspenkum Kejagung Gelar Penerangan Hukum Mengenai Pencegahan TPPO dan Korupsi pada Ketenagakerjaan | | Diduga Tak Pernah Ngantor, Desak Lurah Pergam Kembalikan Uang ADTK Sebesar Rp 64 Juta Rupiah | | Kajati Akmal Abbas Ikuti Verlap dari TPI Dipimpin Inspektur IV JAM WAS Kejagung RI | | LSM Temperak Minta Dirjen Bea Cukai Lakukan Evaluasi Terhadap Kinerja Bea Cukai Bengkalis
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Selasa, 7 Mei 2024
 
Tim Apresial, KJPP, Diharapkan Lakukan Peninjauan ulang Nominal Harga Ganti Rugi, dan Kompensasi
Editor: | Kamis, 28-05-2020 - 19:57:20 WIB


TERKAIT:
   
 

DUMAI, RIAUKontraS.com - Sudah 3 bulan lamanya terkait pernyataan keberatan warga dan tidak setuju nominal harga ganti rugi yang diterbitkan KJBP,  tim apresial belum ada tanggapan yang menunjukkan titik terang. Warga RT 08 Suka Maju kel Kampung Baru yang terkena dampak pembangunan pelebaran jalan berharap agar di perlakukan adil.

Masyarakat yang terkena dampak pembangunan pelebaran jalan di RT 08 Kel Kampung Baru sudah menyampaikan keberatan nya atas nominal harga ganti rugi yang tidak sesuai. Permasalahan nominal harga yang diterbitkan KJPP sudah dilaporkan kepada kelurahan kampung baru dan camat bukit kapur ujar munir dan ramli saat dikonfirmasi. Bahkan rincian keberatan warga yang terkena dampak pembangunan pelebaran jalan juga secara tertulis dilaporkan kepada wakil walikota dumai ujar supartik dan bambang. Kita hingga kini masih menunggu apa solusi terbaik ujar warga tadi memperjelas

Dampak positif dari  pelebaran jalan jelas demi kelangsungan pembangunan, justru kita selaku warga di RT 08 suka maju kel kampung baru yang terkena dampak tidak punya niat menghambat pembangunan kata supartik dan nursiti. Tetapi masyarakat yang memiliki bangunan dan tanah serta ada usaha tentunya harus diperlakukan adil ujar supartik. Seperti nominal harga yang diterbiitkan KJPP, tim apresial belum sesuai karena harga tanah masih terlalu murah di banding harga pembelian kita, juga ukuran rumah ada yang tidak sesuai dengan semestinya termasuk harga rumah masih terlalu murah  sebut bambang dan samarintan sinaga menerangkan pada wartawan media ini. Kita berharap agar dilakukan peninjauan ulang terhadap nominal harga yang diterbitkan KJPP tersebut tegas warga yang terkena dampak pelebaran jalan tersebut.

Sejak pertemuan 12 maret 2020 di kantor camat bukit kapur hingga kini sudah hampir 3 bulan tetapi belum ada kejelasan atas pernyataan 1o kk warga yang tidak setuju nominal harga yang diterbitkan KJPP  tersebut. Hanya saja yang muncul isu akan dilakukan pembayaran bagi yang setuju nominal harga tersebut tetapi nyatanya sampai sekarang belum ada yang terealisasi kata waldi dan pasaribu di dampingi ramli menerangkan saat di wawancarai wartawan media ini.

Bahkan bangunan rumah permanen milik sri supiyatun yang data nya, seperti luas bangunan dan luas tanah serta ada usaha tidak ditulis di lembaran KJPP hingga kini belum ada dilakukan pengukuran ulang atau pendataan ulang termasuk rumah nursiti bangunan permanen belum lengkap datanya dalam lembaran KJPP. Karena itu kita berharap agar dilakukan peninjauan ulang ucap nursiti, munir dan nursemi. Karena kita selaku masyarakat pemilik tanah dan pemilik bangunan serta usaha berharap di perlakukan adil tegas nursiti.  

Akan hal rasa keberatan yang di ungkapkan supartik, bahwa nominal harga belum setimpal apalagi ada usaha katanya. Karena itu kita tetap bertahan dan meminta dilakukan peninjauan ulang agar adil ujarnya. Ditegaskan anjuran soal mengadu kepengadilan negeri dumai soal nominal harga tersebut kami masyarakat merasa tidak tepat sebab kami tidak ada masalah perkara. Yang menentukan harga adalah KJPP, tim apresial kenapa pula harus di seret-seret kepengadilan ? Tanya supartik.

Sebab bukan pengadilan yang menentukan acuan harga standar kalau legalitas tanahnya sertifikat, atau SKGR atau pula surat notaris aja apa kaitannya pengadilan ucapnya serius. Kami berharap di perlakukan adil kalau tidak tetap kami bertahan apapun yang terjadi sebab tidak pernah pemerintah memperlakukan rakyatnya semena-mena, kita berharap diperlakukan adil tegas supartik sampai berita ini di ekspos tim apresial dan KJPP di pekanbaru belum dapat di konfirmasi.




(Marpaung)


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Tim Apresial, KJPP, Diharapkan Lakukan Peninjauan ulang Nominal Harga Ganti Rugi, dan Kompensasi
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved