MERANTI, RIAUKontraS.com - Umat muslim dan khususnya untuk para santri harus mengetahui sejarah dan latar belakang ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari Mbah KH. Hasyim pada tanggal 22 Oktober.
Itulah alasan yang mendasar kenapa Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, Sejarah membuktikan, para santri bersama dengan pejuang lainnya mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut kembali kedaulatan negara republik Indonesia dari penjajah bangsa asing.
Presiden Jokowi juga pernah mengamini peran historis dari kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan mempunyai peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain KH. Hasyim Asy'ari yang merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Nahdatul Ulama, KH. Ahmad Dalan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al Irsyad, dan Abdul Rahman dari Matlaul Anwar.
Di Riau sendiri, Gubernur Arsyadjuliandi Rachman bersama ribuan santri ikut menghadiri Tabliq Akbar dalam rangka memperingati hari santri nasional ke-7 di desa Rejosari, Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Sabtu malam (21/10/17).
Gubri didampingi Kepala Biro Kesra Masrul Kasmy dan Kepala Biro Umum Ariadi bertolak dari Buton menggunakan speed boad Pemda Kepulauan Meranti.
Gubernur mengapresiasi kegiatan tabliq akbar dan sholawatan yang diadakan di Rangsang Barat. Hal ini salah satu upaya meningkatkan silahturrahmi dan keimanan.
"Beberapa hari lalu, saya menghadiri Tabliq Akbar Alumni Pasantren di Logas Darat Kuansing juga dihadiri ribuan Nahdiyin, ini momentum kita meningkatkan SDM handal," ujar Gubri
Dihadapan ribuan santri, Gubri berpesan agar para santri tekun belajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan menjauhi kegiatan kegiatan yang tidak bermanfaat.
Selain itu, Gubernur juga memotivasi para santri dan masyarakat yang hadir agar giat belajar, untuk mengejar masa depan sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Pentingnya hal itu mengingat semakin ketatnya kompetensi persaingan dalam mencari kerja.
Ada pun hal lain yang lebih utama lagi, bagaimana para santri bisa turut menciptakan lapangan pekerjaan, sesuai dengan kemampuan masing-masing. (Adv)