Pekanbaru, Riaukontras.com - Beberapa media yang sudah ada kerjasama di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota pekanbaru Riau, mengeluh atas potongan uang publikasi yang dilakukan oleh oknum bapenda kota pekanbaru, pemotongan lebih besar untuk bapenda dari pada yang diterima oleh perusahaan media yang sudah melakukan kerjasama dengan dengan bapenda, contohnya harga Galery Foto dengan harga 6.000.000 rupiah, setelah potong pajak 13℅, perusahaan mendapatkan Rp. 5,220,000. Namun, pihak Bapenda Kota  Pekanbaru melakukan pemotongan langsung sebesar Rp. 2.620.000, sedangkan perusahaan media mendapatkan sebesar Rp. 2.600.000, Senin, 26/12/22.

Puluhan media yang berbondong- bondong antri menunggu pencairan, namun setelah Terima amplop dan dibuka, yang diterima sebesar Rp. 2.600.000, wartawan yang Terima pun Raung wajahnya langsung berubah menjadi merah, dan berkata, apa-apaan ini, yang harus kita terima sebenarnya sebesar Rp. 5.220.000, besar untuk mereka dari pada perusahaan, saya sebagai wartawan takut kasitau kepada pemimpin media saya dengan angka ini, saya takut dikira pimpinan nanti saya makan uangnya, ungkap salah satu wartawan dengan nada kesal.

Begitu juga Pemimpin Redaksi media riaukontras.com Emos mengatakan bahwa isi amplop yang diterima sama dengan kawan-kawan sebesar 2.600.000 rupiah, ini mereka sangat keterlaluan, masa main potong saja uangnya, seharusnya sebelum melakukan pemotongan harus koordinasi dulu lah, gimana cara kita mempertanggungjawabkan nanti nya, waktu kita teken kwintasi 6 juta Rupiah sebelum potong pajak 13℅,  kok bisa 2.6 juta rupiah, darimana hitungannya. Kata Emos

Terkait hal diatas, media ini melakukan konfirmasi kabid pemberdayaan pajak Dayat mengatakan, terkait kurangnya pembayaran uang publikasi itu bukan baru sekarang, kita hanya melanjutkan saja, apa yang sudah biasa, saya kan baru 1 bulan disini, dan terkait pemotongan itu diketahui oleh pimpinan saya Kepala Bandan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan,  SP, M.SI, sebut Dayat.

"Tak mungkin saya berani pak kalau tidak diketahui oleh pimpinan, mati saya pak kalau kebijakan saya sendiri, saya ini masih panjang jalannya" Tuturnya.

Dayat meminta kepada pemimpin media Riaukontras.com Emos Gea, untuk tidak memperpanjang masalah ini dan bersedia mengembalikan uang yang telah dipotong 100℅, dan Dayat pun mengembalikan uang tersebut, ketika ditanya dengan yang lain yang sudah di potong, Dayat mengatakan biar saya aja yang berurusan dengan mereka pak, tutup Dayat

Ketika dikonfirmasi Kepala Bandan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan,  SP, M.SI, mengatakan, itu bukan urusan saya pak, itu kan urusan pak Dayat, mana tau saya tentang pemotongan itu, ketika wartawan mengatakan bahwa pak Dayat mengatakan, atas hal pemotongan langsung itu bapak mengetahui nya, Alek Kurniawan menjelaskan bahwa hanya media bapak yang protes hal pemotongan itu, media lain aman- aman saja, tapi tak apa-apa lah, tutup Kaban, Alek Kurniawan.

Ketika diminta tanggapan Ketua Lsm Gerakan Rakyat Anti Korupsi Riau, melalui Sekretaris umum Hadiriku zega mengatakan, itu sudah keterlaluan, masa main potong aja, itu Anggaran publikasi mereka masa potong juga, apalagi kalau di pos Anggaran lain pasti lebih parah lagi, Anggara media aja berani mereka. Dengan indikasi dan bukti yang ada, dalam waktu dekat, kita laporkan secara Resmi kepada Penegak hukum yang ada di provinsi Riau, agar semua yang diduga terlibat di proses secara hukum yang berlaku. Tegas Hadi

Hadi meminta juga kepada Pj. Walikota pekanbaru, agar evaluasi kinerja Kepala Bandan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan,  SP, M.SI, kalau bisa di copot dari jabatannya, minta hadi.

Ketika diminta tanggapannya Muflihun, S.STP., M.AP.  Pj. Walikota terkait oknum Dispenda yang memotong anggaran publikasi lebih 50℅ terhadap perusahaan media, mengatakan, Yg ada potong2 lapor aja pak, Semua opd saya sudah minta propesional, tegas Muflihun

Ditambah Pj. Walikota saya tidak pernah minta-minta kepada OPD, intinya saya minta laporkan aja lah mereka, minta Pj. Walikota


Red