www.riaukontras.com
| Istimewa di Bulan Ramadhan, Bupati Kasmarni Khatam Al-Quran Bersama Para Santri Penghafal Quran | | Cegah Peredaran Barang Ilegal di Meranti, Bea dan Cukai Bengkalis Musnahkan 19800 Kg BB Mangga | | Berbagi Kepada Sesama, Alumni 2000 SMA Negeri 3 Bengkalis Gelar Takjil Gratis | | Dugaan Korupsi Pembangunan Jembatan Air Hitam, Genak Desak Kejati Segera Periksa Kadis PUTR | | Perbaikan Jalan Sudah Dikerjakan, Warga Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Bengkalis dan Dinas PUPR | | Tokoh Masyarakat Bantan Gandeng Ditintelkam Polda Riau Berantas Peredaran Narkoba
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Kamis, 28 Maret 2024
 
Santri Pesantren Al-Munawarah, Mengaku dipukul dan di Bullying, Santri Minta Pulang
Editor: | Minggu, 30-10-2022 - 20:40:49 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riaukontras. com - Akhir-akhir ini kita banyak disuguhi berita miris yang terjadi di beberapa pondok pesantren. Lembaga yang seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu pendidikan agama ini, justru jauh dari kata pendidikan. Bahkan tak jarang terdengar kasus kekerasan. Minggu (30/10/22).


Padahal, Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi santri. Selain itu, keberadaan pesantren di Indonesia seharusnya menjadi tempat pendidikan keagamaan dan pendidikan Islam rahmatan lil alamin yang mencakup aspek karakter kepribadian, pendidikan, keagamaan, moral, serta kedamaian dan keharmonisan.


Selain itu, Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menempati urutan teratas dalam upaya penciptaan pendidikan tanpa kekerasan. Hal tersebut sangat perlu diupayakan karena peserta didik akan melangsungkan pembelajaran sekaligus menetap untuk waktu yang lama. Segala aturan, muatan materi, bentuk kegiatan, dan kebijakan harus dirancang dengan melihat kondisi peserta didik agar dapat memberikan rasa aman dari kekerasan.


Namun, berbeda halnya dengan Pondok Pesantren Al-Munawarah yang berada di Jl. Pesantren, Tengkerang Tim, Kec. Tenayan Raya, Kota Pekanbaru ini.


Dimana, beberapa pengakuan anak santri Pondok Pesantren Al-Munawarah mengaku bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan atau perlakuan yang tidak baik dari oknum guru atau sering disebut Aun/kepercayaan ust untuk membimbing santri. Bahkan mereka juga kerap mendapatkan Bullying sesama santri.


"Kalau saya tidak hafal, saya dipukul dan dihukum. Pernah dada saya ditinju karena saya kurang hafal tugas yang diberikan guru saya itu, "keluh salah seorang anak santri yang tidak ingin disebutkan namanya dalam pemberitaan ini.


Ia menyebut, selain mendapatkan perlakuan seperti itu dari oknum guru (Aun). Ia juga kerap mendapatkan Bullying dari teman Santrinya dan bahkan kadang temanya memukul dan menendang nya.


"Saya sering Bullying teman saya disini. Saya dipukul dan ditendang. Saya tidak tahan lagi bang tinggal disini, "cakapnya sembari menunjukkan bekas tumbukan dari teman itu.


Bukan hanya itu saja, Kamar mandi dan air di pesantren Al-Munawarah tersebut kotor dan mampet bahkan kerap terjadi kekosongan air dalam WC, sehingga anak Santripun berkesulitan untuk BAB.


"Air dalam kamar mandinya sering kosong, mampet dan kotor. Pernah saya BAB dan air tidak ada sehingga saat itu saya bergegas ke Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk buang air besar. Sehingga saat itu saya terlambat mengerjakan tugas, dan karena tugas saya belum siap maka guru atau pembimbing saya itu marahin dan hukum saya. Padahal saya terlambat karena mencari kamar mandi yang ada air untuk buang air besar, "jelasnya lagi.


Sementara, orang tua dari anak santri yang diduga mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari oknum guru atau sering disebut Aun/kepercayaan ust untuk membimbing sara Santi mengharapakan agar pimpinan Pondok Pesantren Al-Munawarah memanggil dan membina oknum guru yang diduga memperlakukan sikap yang tidak baik terhadap anaknya.


"Anak saya masukan sekolah di Pesantren untuk dibina dengan baik. Jangan donk diperlakukan hal itu, kalau tugas tidak siap atau tidak hafal dipukul dan di hukum. Boleh di marahin atau di hukum, tapi sewajarnya saja, jangan sampai main tangan. Mereka kan masih anak anak tidak tau apa apa, "ujarnya.


Ia juga berharap agar guru/pembimbing santri tersebut memantau anak anak santri  yang sering Membullying teman temanya bahkan kadang main pukul.


"Tolong juga di tegur dan diarahkan anak anak santri yang sering membullying teman temanya. Anak saya juga sering di Bullying dan dipukul teman-temannya. Anak saya sering minta pulang karena dia tidak betah tinggal disana karena sering Bullying dan kadang dia dipukulin teman temanya," harapnya.


Selain itu ia menyebut bahwa perlengkapan anaknya kerap terjadi kehilangan, seperti baju, celana dalam dan lain lain. Dan hal itu pernah di laporkan kepada ust namun ust seperti tidak perhatian/cuek.


"Perlengkapan anak saya kadang hilang. Pernah juga kain anak saya bau kencing, mungkin anak saya dikerjain temanya. Dan anak saya saat itu pernah laporkan pada ust namun pak ust iya iyakan saja tanpa bertindak, "paparnya.


Atas hal diatas, media ini konfirmasi kepada Ust Tomi selaku pengasuh atau penanggungjawab Pondok Pesantren Al-Munawarah, menyampaikan bahwa pihaknya akan telusuri kebenaran informasi tersebut.


"Tentu kami telusuri apakah seperti yang di sampaikan atau tidaknya, "kata Ust Tomi.


Disinggung terkait oknum guru yang diduga memperlakukan tidak baik kepada anak santri dan juga terkait kebersihan kamar mandi Pondok Pesantren Al-Munawarah yang tidak bersih dan sering mampet dan air kosong.
Ust Tomi menyampaikan, Kalau ada permasalahan pada guru, mungkin bisa langsung sampaikan ke wakil pimpinan saja.


"Mungkin bisa disampaikan langsung ke wakil pimpinan masalah guru, masalah kamar mandi, dll yg membuat tdk nyaman, "tulis Ust Tomi melalui pesan WhtasAppnya, Minggu (30/10/22), sembari mengirim nomor kontak wakil pimpinan yang ia maksud.


Untuk mendapatkan kebenaran informasi akan hal diatas, media ini konfirmasi kepada ust Agus yang disebut sebagai wakil pimpinan Pesantren Al-Munawarah sebagaimana arahan dari ust Tomi. Ust Agus menyampaikan, bahwa informasi oknum guru yang memperlakukan tidak baik terhadap anak santri adalah tidak benar dan tidak di benarkan.


"Tidak benar pak. Bisa sebutkan siapa gurunya pak?, Kami bisa mutasi sekarang juga. Namun alangkah baiknya bapak bisa bersilaturrahim kepondok, kami ada prosedur untuk setiap pelanggaran dan kami terbuka menerima informasi dr manapun asalkan bisa dipertanggung jawabkan, "jawab Konfirmasi media ini oleh Ust Agus.


Ia menjelaskan bahwa tiap malam Jumat anak anak berkumpul dengan wali asramanya untuk curhat unek-uneknya, dan tiap ada laporan pihaknya selalu tindak lanjuti


"Itupun tidak kami benarkan dan selalu kami ingatkan. Bahkan kita sedang menjalankan terobosan baru untuk memberikan pembiasaan pembiasaan baik terutama sesama santri supaya tidak terjadi perbuatan semena mena antar santri, "katanya


Lanjutnya, sekarang kami sedang pasang CCTV dalam asrama terutama asrama santri MTs. Kita selalu mencari solusi untuk masalah yang kita temukan.


"Kami juga butuh bantuan orang tua/wali santri untuk memberikan informasi jika ada hal hal yg harus diperbaiki ,"jelasnya.


Selain itu, ia juga (ust Agus_red) mengakui bahwa WC kamar mandi tersebut sudah lama mampet dan tiap bulan disedot.


"Udah lama mulai mampetnya, sebab santri memasukkan barang2 dalam close, ada kolor, singlet, sikat gigi dll. Tiap bulan disedot. Dalam 4 bulan terakhir kami sudah memberhentikan 4 org guru  dan salah satunya  adalah guru yg bertanggung jawab terhadap kamar mandi dan WC yg dia bilang mampet itu pak, "ujar ust Agus.

Reporter: Zai.


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Santri Pesantren Al-Munawarah, Mengaku dipukul dan di Bullying, Santri Minta Pulang
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved