Dariamansyah, Anggap PT. ISS Perlakukan Karyawan yang Berstatus BLH Lebih dari Penjajahan Belanda
Editor: | Selasa, 12-02-2019 - 12:08:58 WIB
PELALAWAN, RIAUKontraS.com - Dari antara Ratusan tenaga kerja
Buruh Harian Lepas (BHL) Dariamansya Hotang dan Darmin Silalahi adalah korban intimidasi ,oleh manajemen PT.Inti Sawit Subur (INDOSAWIT),mereka sehari-harinya biasa bekerja sebagai Centeng(Satpam). Tanpa alasan tiba tiba dimutasi menjadi penunas kebun kelapa sawit berdasarkan surat mutasi terhitung pada tanggal 1 Desember 2018.
Dariamansya bersama Darmin yang sudah mengabdi di perusahaan tersebut selama delapan tahun menuturkan pada media ini Senin (11/2-2019) perlakuan dari perusahaan terhadap mereka yang masih berstatus BHL lebih-lebih dari penjajahan Belanda dulu, yang paling dikesalkan Dariamansya dan Darmin Silalahi tanpa kesalahan kerja humas si matupang langsung buat surat mutasi kerja menjadi penunas kelapa sawit , inilah akibat dari kita di sana masih berstatus BHL sehingga mereka(pihak menajemen)dengan mudahnya membuang atau memutasi kita tanpa alasan yang jelas,terang dariamansya.
Dariamansya sihotang menambahkan jika dibiarkan berlarut larut kemungkinan nantinya nasib semua tenaga kerja yang masih berstatus BHL yang berjumlah ratusan orang ini akan mengalami nasib yang sama dengan kami. Jangankan buruh kasar puluhan mandor dilapangan yang juga masih berstatus BHL, menurut Dariamansya masih banyak lagi karyawan yang di intmidasi di lapangan. Ada juga salah satu tenaga kerja yang berstatus BHL, tiba-tiba orang tuanya sakit karena tidak sempat menjumpai asisten dilapangan,lalu dia menitipkan surat permisi pada temannya,namun atasannya langsung buat surat peringatan, padahal teman itu sudah mengabdi di perusahaan 10 tahun."keluh Dariamansya.
Dalam permasalahan ini, Dariamansya memohon pada DPRD kabupaten Pelalawan untuk perduli dengan nasib kami sebagai rakyat jelata,dan memohon dengan sangat untuk turun ke lapangan,pintanya.
Dariamansya juga meminta kepada kepala dinas Disnaker untuk lebih teliti dalam pengawasan atau tepatnya mengecek yang sebenarnya tentang status para pekerja di PT. Inti Sari Subur, dan kalau bisa pihak disnaker turun kelapangan dan kumpulkan para tenaga kerjanya,karena kemungkinan besar pihak Disnaker akan dibohongi oleh menejemen perusahaan,karena hanya yang terdaftar Disnaker saja yang ditunjukkan padahal dilapangan masih ratusan lagi yang berstatus BHL,'"di akhir komentarnya.
Sementara' M. Panjaitan mantan ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pelopor Bangsa Riau berkomentar pada media ini! Agar DPRD kabupaten Pelalawan buat team khusus untuk turun kelapangan untuk mencek Buruh seluruh perusahaan yang ada di Pelalawan ini, karena ini sudah menyangkut pembodohan publik, terutama negara, bila kita hitung hitung ini sudah mengurangi pemasukan penghasilan anggaran Daerah PAD." Akhirnya komentarnya.(DAV)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :