Bus Transjakarta yang dikemudikan Kumeri (55) tersebut menabrak bagian belakang motor yang dikendarai Witanto (40) dan istrinya Espaneli.

Kejadian bermula saat korban yang tercatat sebagai warga Kampung Jembatan, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakar Timur pulang mengantarkan anaknya sekolah yang masih diduduk di bangku SD.

"Saya tidak membawa mobil saat ngantar anak sekolah, hanya bawa sepeda motor kok," ujar Witanto.

Pria kelahiran Sleman, 25 Juni 1978 ini menambahkan, kejadian tabrakan bermula saat dirinya akan berbelok kanan dan sudah menyalakan lampu sen sejak jauh. Namun, tiba-tiba saja kami ditabrak dari belakang.

"Saya sudah pelan dan menyalakan lampu sen. Tiba-tiba terdengar suara braaaaaaak," jelas Witanto.

Akibat tabrakan itu, korban bersama istrinya mengalami luka di bagian kaki. Sementara sepeda motor yang dikendarainya rusak dibagian belakang.

"Beruntung kami tidak jatuh saat ditabrak," pungkasnya.

Sementara, Kumeri sopir Bus Trans Jakarta mengaku dirinya baru sekitar 8 bulan menjadi supir. 

"Baru 8 bulan saya jadi supir Transjakarta. Sebelumnya saya narik metromini," kata Kumeri.(***)