www.riaukontras.com
| Hadir di Bagholek Godang Masyarakat Kampar, ini kata Arfan Usman | | Masyarakat: 6000 Bibit Sawit sudah Ditanam Lalu Dicabutnya, Apa Tidak Ada Pidananya? | | Siapkan SDM Berkualitas, Pemkab Siak Lanjutkan Program BeTunas | | Kajati Riau Ikuti Kunjungan Kerja Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI Secara Virtual | | Pengarahan Jaksa Agung RI Dalam Kunjungan Kerja di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan | | Plh. Asisten Pembinaan Kejati Riau Ikuti Halo RB Mei 2024 Karocana Tiyas Widiarto Secara Virtual
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Kamis, 9 Mei 2024
 
Jakarta
DPR Minta Jepang Jelaskan Penolakan Anggota DPRD Yogya
Editor: Muhammad Abubakar | Jumat, 06-04-2018 - 14:25:59 WIB

Anggota Komisi I DPR RI Saiful Bahri Anshori
TERKAIT:
   
 

JAKARTA, RiaukontraS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bereaksi terkait penolakan anggota komisi A DPRD Provinsi Daerah Isitewa Yogyakarta (DIY) Slamet saat tiba dibandara Narita, Jepang 3 April lalu.

Anggota Komisi I DPR RI Saiful Bahri Anshori mengatakan, negara Jepang harus memberi penjelasan sejelas-jelasnya serta harus memberikan alasan kenapa warga Indonesia ditolak saat masuk di Jepang.

Apalagi, menurut Saiful Bahri, anggota DPRD provinsi Yogyakarta itu masuk ke Jepang memakai pasport dinas. Berkaitan dengan peristiwa ini, dirinya meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meningkatkan diplomasinya ke Jepang.

"Kemenlu harus protes kenapa warga Indonesia ditolak masuk Jepang tanpa alasan yang jelas. Kalau hanya alasan bahasa saya fikir itu alasan yang mengada-ada," katanya saat dihubungi wartawan Jum'at (6/4/2018).

Semestinya, menurut Saiful Bahri, KBRI harus mampu dan harus berupaya agar warga kita yang ditolak bisa masuk Jepang.

Dirinya menyesalkan aksi penolakan terhadap anggota DPRD provinsi tersebut, maka itu Kemenlu harus mengeluarkan protes ke Jepang secepatnya.

"Kalau pakai pasport dinas aja diperlakukan atau ditolak apa lagi kalau warga negara Indonesia yang menggunakan pasport biasa," tegas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Dirinya mendesak negara Jepang dalam waktu dekat ini memberikan penjelasan soal penolakan anggota DPRD Yogyakarta tersebut. Jika ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan terjadi hal serupa dikemudian hari terhadap warga negara Indonesia yang akan kesana.

"Jepang harus menjelaskan sejelas-jelasnya dan harus memberikan alasan kenapa kok di tolak masuk Jepang?," pungkas Ketua Umum Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) ini.

Sebelumnya, Slamet aggota Komisi A DPRD provinsi DIY dari fraksi partai Golkar ditolak masuk ke Jepang 3 April 2017.

Padahal, kedatangan Slamèt bersama 4 anggota DPRD lainnya dalam rangka melakukan pendampingan Pemerintah Propinsi DIY untuk kegiatan di Jepang dari tanggal 2 April-8 April 2018.

"Kami pergi ke Jepang berdasarkan Surat tugas Pimpinan DPRD DIY untuk melakukan pendampingan Pemerintah Propinsi DIY dalam kegiatan di Jepang antara tanggal 02 April-08 April 2018, dengan peserta: Slamet (Golkar), Suparjo (NasDem), Hamam M (PAN), Zuhrif H (PKS) dan Dwi DB (PDI Perjuangan)," ujarnya.

Kata Slamet, seluruh dokumen perjalanan berupa paspor biru sudah disiapkan oleh Sekwan DPRD DIY. "Saat itu kami berlima di handel oleh biro perjalanan PACTO," ucap Slamet.

Selanjutnya, pada tanggal 2 April kami berangkat dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta ke Denpasar Bali connekting Bandara Narita Jepang, dengan pesawat Garuda nomor GA 254 pukul 20.25  dan GA 880 pukul 00.15.

Tanggal 3 April 2018 kami mendarat di Bandara Narita Tokyo sekitar jam 08.00 waktu setempat. Perjalanan dari Indonesia-Jepang berlancar.

Saat itu, masalah mulai timbul ketika kami mau keluar di Bandara Narita bagian Imigrasi. Saya ditanyakan visa kunjungan. Saya kaget karena sepengetahuan kami paspor biru itu bebas visa, tapi petugas tetap gak boleh keluar tanpa visa.

Dengan dibantu beberapa petugas bandara dan pramugari Garuda yang bertindak sebagai penterjemah saya jelaskan kami itu dalam rangka dinas dan rombongan kami dah menunggu di luar dengan paspor yang sama juga tanpa visa. 

"Namun petugas tetap menahan saya dan akhirnya saya dikembalikan lagi ke Indonesia," kata Slamet.(Dwi/Muhammad Abubakar)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • DPR Minta Jepang Jelaskan Penolakan Anggota DPRD Yogya
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved