www.riaukontras.com
| Jam-Pidmil Kejagung Sosialisasi Nota Kesepahaman Kejaksaan RI dan TNI | | ST. Burhanuddin Resmikan Gedung Baru Kejari Pali, Kejari Muara Enim dan Kunjungan ke Kejari Prabumul | | Puspenkum Kejagung Gelar Penerangan Hukum Mengenai Pencegahan TPPO dan Korupsi pada Ketenagakerjaan | | Diduga Tak Pernah Ngantor, Desak Lurah Pergam Kembalikan Uang ADTK Sebesar Rp 64 Juta Rupiah | | Kajati Akmal Abbas Ikuti Verlap dari TPI Dipimpin Inspektur IV JAM WAS Kejagung RI | | LSM Temperak Minta Dirjen Bea Cukai Lakukan Evaluasi Terhadap Kinerja Bea Cukai Bengkalis
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Rabu, 8 Mei 2024
 
Dukung Puan Maharani Tolak Penundaan Pemilu
Natalius Pigai: Kelestarian Demokrasi Tidak Bisa Disandera Pemikiran Totaliter
Editor: | Jumat, 18-03-2022 - 14:12:17 WIB

TERKAIT:
   
 

Jakarta, RIAUkontraS.com - Natalius Pigai, aktivis kemanusiaan yang juga mantan komisioner Komnas HAM, menilai sikap tegas Puan Maharani yang menolak penundaan Pemilu patut didukung dalam konteks menjaga konstitusi.


"Kita setuju dengan Ibu Puan dalam konteks menjaga konstitusi, konsistensi waktu pelaksanaan Pemilu dan kepemimpinan periodik," kata Natalius Pigai.


Sebelumnya, ketua DPR RI Puan Maharani memastikan jadwal Pemilu tetap digelar tahun 2024 sebagaimana sudah disepakati antara DPR RI, pemerintah, dan penyelenggara Pemilu.


"Pimpinan DPR sesuai dengan mekanismenya, DPR dan pemerintah sudah menyepakati bahwa pemilu itu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Jadi mekanisme yang sudah berjalan kita sepakati dahulu untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Puan menepis klaim Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bahwa memiliki big data 110 juta warganet yang menginginkan Pemilu 2024 ditunda.


Diungkapkan Natalius Pigai, dalam konstitusi dan undang-undang, aturan Pemilu dan masa jabatan presiden sudah sangat jelas termuat, yakni Pemilu diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan jabatan presiden maksimal dua kali 5 tahun.


Natalius Pigai berpandangan, upaya untuk mengotak-atik konstitusi demi melanggengkan kekuasaan tidak bisa dibenarkan dalam negara demokrasi seperti Indonesia.


"Kelestarian demokrasi tidak bisa disandera dengan cara pandang dan pemikiran totaliter. Rakyat mesti pertahankan kedigdayaan demokrasi," tegas Pigai.**(JNI).


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Natalius Pigai: Kelestarian Demokrasi Tidak Bisa Disandera Pemikiran Totaliter
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved